Sunday 20 April 2014

Membongkar kejahilan golongan anti hadis

En. Rozaimi:   Saya tidak pasti dari mana saudara Farouk dapat keputusan yang ekstrem begini. Bukankah al-Quran sendiri menceritakan bahawa syafaat tidak dibenarkan melainkan kepada sesiapa yang diredhai Allah? [Lihat Surah al-Anbiya’: 28] Ini bermakna syafaat sabit dengan redha Allah.

Saya menjawab: Tapi Al-Quran sendiri mengatakan yang pada hari itu tiada syafaat langsung. Tiga kali fakta ini ditekankan (2/48, 2/123 and 2/254). Jadi adakah Tuan mengatakan yang Al-Quran ada percanggahan?

http://quranisnusantara.wordpress.com/2014/04/17/dialog-bersama-encik-rozaimi-bhg-3/

Ulasan admin

Kenyataan saudara farouk ini adalah satu kejahilan dan salah dalam tafsir serta memahami alquran yang amat jelas sekali

Inilah akibat mengabaikan tentang tugasan yang diberi oleh Allah kepada nabi untuk menjelakan al-quran ( as-sunnah )

Untuk hal ini kajian lanjut ke atas alquran perlu dilakukan dan ini memerlukan ilmu ( tafsir dll )

Sebenarnya 3 ayat yang dibawakan oleh saudara farouk 2/48, 2/123 and 2/254 adalah penafian Allah ke atas syafaat syirik yang disangka oleh orang kafir dan penzalim

Sebagai contoh ini adalah terjemahan, tafsir dan azbabun nuzul ayat 48 surah al-baqarah dari department indonesia

Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan akan ditolong.(QS. 2:48)

Allah memperingatkan kepada Bani Israel yang ada pada waktu turunnya ayat-ayat ini, agar mereka kembali ke jalan yang benar, yaitu mengikuti agama Allah, yang telah disempurnakan dengan wahyu-wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dengan jalan itulah mereka dapat menjaga diri mereka dari azab Hari Kiamat yang tak akan dapat dibendung oleh siapa pun juga, tak seorang pun dapat menyelamatkan diri dari pada-Nya kecuali orang-orang yang beriman dan bertakwa serta mengikuti syariat dan petunjuk-petunjuk-Nya.
Allah swt, menjelaskan bahwa pada Han Kiamat itu nanti tak seorang pun dapat memberikan pertolongan kepada orang lain dari azab-Nya dan setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing. Orang tak dapat pula turut memikul dosa orang lain, walaupun ia bersedia.
Dalam hubungan ini Allah swt. berfirman.

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ
Artinya:
Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain . (Q.S Al An'am: 164)
Dan Firman-Nya yang lain:

وَإِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ إِلَى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُربَى
Artinya:
Jika seorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya sendiri. (Q.S Fatir: 18)
\P Dalam firman-Nya juga:

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37)
Artinya:
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya, setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (Q.S 'Abasa: 34-37)

Mungkin golongan anti hadis akan menyatakan ini adalah "pendapat ulama"

malang apa yang mereka tolak ini adalah hujah sebenarnya

Kerana tafsiran itu disokong kukuh oleh dua ayat dibawah

Yunus

[18]
Dan mereka menyembah yang lain dari Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan mudarat kepada mereka dan tidak dapat mendatangkan manfaat kepada mereka dan mereka pula berkata: “Mereka (yang kami sembah itu) ialah pemberi-pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah (wahai Muhammad): “Adakah kamu hendak memberitahu kepada Allah akan apa yang Ia tidak mengetahui adanya di langit dan di bumi (padahal Allah mengetahui segala-galanya)? Maha Suci Allah dan tertinggi keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan.”

Ghaffir

[18]Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada mereka tentang (hari kiamat) yang dekat (masa datangnya), iaitu ketika hati seseorang merasa resah gelisah, kerana cemas takut, sambil masing-masing menahan perasaannya itu. (Pada saat itu) orang-orang yang zalim tidak akan mendapat seorang sahabatpun yang boleh membelanya, dan tidak akan mendapat pemberi syafaat yang diterima pertolongannya.

Tetapi golongan anti hadis membuat tafsiran dan andaian semata mata berdasarkan logik yang lemah

Maka ketiga ayat itu tiada kaitan langung dengan

hadis-hadis yang menerangkan kebolehan nabi memberi syafaat kepada umatnya di Hari Akhirat kelak, ia sebenarnya adalah dengan izin Allah.

Selain surah al-anbiya ayat 28 ayat ini juga menyokong kukuh hadis ini

Al-baqarah ayat 255

..... Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya ......

No comments:

Post a Comment